Rabu, 27 Maret 2013

Sajak Buat Puan





JAUHMU kurengkuh lewat sebuah kayuh, pikirku;
Mestilah berlabuh sesuatu yang kelewat sepuh. Ada
Sajen yang dilarung tanpa tandan. Banyak Raden yang
Bertarung karena cinta yang berkelindan.

Kalau kau seumpama sajak, maka akulah abjad yang
Tak berjejak. Dihidu oleh rindu yang paling tabu. Jadi
Konsonan ke konsonan. Teman segala vokal. Pelengkap
Syair mesti kerap kali tak kekal.

Di batas aspal, di deru kapal, rindu tebalku mengekal.
Menujumu, bagiku, adalah lagi-lagi perjalanan yang
Mahabakal. Tak sandar kapal jika tak melaju.

Puanku, puanku, lamasabachtani..


(180912)

(Sajak ini dimuat kompas.com 12 Oktober 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar