Rabu, 27 Maret 2013

Kumpulan Sajak Kasmaran



1. PEDEKATE 
 ;- echie

Lewat debar yang poliponik
Aku bergetar coba mendekat
"Lagi apa," kataku menjelma kalimat.

(Bumi Dipasena, 160911)

2. TENTANG PACAR

Ibu tak tahu kalau aku sudah berutang pelangi kepada seseorang
Padahal sudah tiga bulan hujan tak mau singgah.

(Bumi Dipasena, 290911)

3. SEMBUNYI-SEMBUNYI 

Mimpi-mimpi itu aku mulai tak bisa membedakannya.
Entah dengan apa harus kupisah-pisahkan.
Gambarmu, sketsa jari jemari kita yang bersidekap,
siluet punggungmu, arsir halus rambutmu.
Masihkah itu nyata, Adinda?
Lalu dengan pena yang mana kutebalkan
bagian-bagian halus yang mestinya tegas itu.

(Bumi Dipasena, 091111)

4. PACARAN JARAK JAUH

Di Jakartamu,
Di stasiun Cikini,
Di Pertigaan Kramat Sentiong,
Di rumah induk semang yang tak pernah ku ingat berapa nomornya,
Enam puluh hari sekali.
Aku bergegas dari Bumi Dipasena.

(Bumi Dipasena, 091111)


(Sajak-sajak ini dimuat kompas.com 15 November 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar