Kamis, 28 Maret 2013

Dari keping-keping ricik hujan


Dari keping-keping ricik hujan. Ada denting pental dingin
yang mengental. Terlempar ke sebuah teras, persis
ketika kamu sedang mendamaikan hatimu. Lamat ia
rambat. Jadi sesosok bayang. Jadi sebingkai diorama.
Tentang kesalahan masa lalu. Memintal kata yang dicegat
kerongkongan. Tak boleh diucapkan.

Dari keping-keping ricik hujan.

2012

(Sajak ini dimuat kompas.com 12 Januari 2013) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar