Kamis, 07 Maret 2013

Surat

Gambar: kopihijau.info


Yang terkasih, 
kamu
dikedalaman hatiku yang paling

Maret sudah tiba. Masihkah kau ingat tentang nama-nama bulan yang pernah lintas? Sejak 2009 hingga 2013. Sekali waktu aku pernah menuliskan sebuah sajak tentang sejenak membaca yang terlupa. Di terbitkan di laman Kompas. Aku mencatatnya begini,
"Maret; Hujan yang tak reda bukanlah akhir segala masa. Pelangi sehabis hujan penanda bahwa semua tanda itu bermakna. Pekalah kita membaca segala aksara yang maha kuasa, karena sekali kita alpa sia-sia pulalah doa dan puasa. Riciknya sekalipun, dia memiliki makna dan bukan sekadar saja. Inilah tempo bagi kita menajamkan pisau-pisau asa agar tak henti segala upaya."
Tapi kali ini aku tak ingin bicara soal Maret, Mei, atau Desember. Soal waktu, cepat atau lambat ia akan lekas lalu. Jadi jejak dan tanda-tanda. Jadi fragmen-fragmen. Jadi relik-relik. Jadi tangis. Jadi tamsil. Jadi sajak yang tak tuntas.

Waktu tak akan pernah beku. Dia hanya moksa lalu lahir kembali jadi bentuk yang baru. Serupa setapak; ia tak akan sublim karena malam. Esok dia tetap ada, hanya berubah karena diinjak oleh jejak-jejak sesiapa.
Dihadapan waktu yang gagah perkasa itu kita begitu ringkih. Kita adalah gerbong yang diseret lokomotif yang tergesa-gesa.Telah lintas stasiun-stasiun yang dulu berjejalan dengan khayal romansa hari tua. Dan setibanya di dipo kita akan segera dicarikan kepala-kepala loko yang baru. Rel yang baru. Destinasi yang saling ingkar.

Tapi, pun begitu aku percaya bahwa waktu ialah sejarah itu sendiri. Ia akan menemukan dirinya mencapai momentum untuk kembali melintasi jalan pergi untuk mencapai rumahnya. Jalan pulang. Demikianlah aku belajar dari zaman ini. Sejarah akan berulang.

Aku tahu bahwa kita harus saling menerima. Persoalan kapan dan bagaimana itu nomor dua. Tapi semoga pada saat itu tiba kita tak saling melupa; bahwa pernah ada sesuatu yang kita jaga hampir seribu malam lamanya. Sesuatu yang kita pelihara dari perih ke perih. Dari sedih ke sedih.
Dan itu bukan sesuatu yang biasa...


2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar