Merengek-rengek minta dimakamkan
Ada Mayat bukan manusia
Selarik? kataku
Bukan. Ini penggalan, katanya
Tak utuh?
Merengek-rengek minta di masukkan ke dalam peti
Naikkan nadamu saat bicara
Ini bukan manusia
Sebait? kataku
Bukan. Hanya sisa belulang di antara belatung
Aneh!
Merengek-rengek minta di mandikan jenazahnya
Jelas aku bingung
Bukan manusia, lalu?
Kenapa hanya sepenggal?
Kata di mutliasi, kaki di rumahku, kepala di tanganmu
Kenapa masih merengek kalau sudah mati?
Merengek-rengek minta di masukkan ke dalam kantong mayat.
Nah, aku baru tahu.
Potongan-potongan ini milik puisi tak jadi.
Uh, Nasibmu.
Dasar puisi kantong mayat!
Sudah mati masih merepotkan.
2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar