Jumat, 29 Maret 2013

Bangku Taman


DAUN-DAUN GUGUR. Ada yang dibawa angin ke barat lalu jatuh di pinggir danau. Ada yang jatuh begitu saja tak kemana-mana. Tapi bergeser sedikit demi sedikit hingga akhirnya menjauhi batang dan ranting yang melepasnya. Sementara yang terbawa angin ke selatan tak jauh dari batang pohon itu, ada yang jatuh ke sebuah ruang yang tersisa antara sepasang muda-mudi yang duduk di bangku taman. Mereka duduk tak begitu rapat.

Barangkali karena ini musim semi, mereka tak perlu duduk terlalu dekat. Tapi di ruang tempat daun itu jatuh sepasang tangan dan jari jemari saling menggamit. Mereka saling terikat. Tak banyak yang mereka bicarakan. Sesekali yang perempuan menengadah, wajahnya menatap ke langit senja. Ia tersenyum.

Sementara si perempuan tengah menikmati senjanya, si lelaki menatap ke sisi kirinya. Ia tersenyum. Perempuan itu adalah langit senjanya. Tak banyak yang mereka bicarakan. Angin berhembus. Satu lagi daun gugur menyusul, kali ini jatuh di pangkuan si perempuan.

Langit yang semula kuning keemasan telah jadi merah. Laki-laki dan perempuan itu meninggalkan taman. Ada setetes airmata yang tinggal di bangku taman itu.

Sore terakhir mereka dalam kenangan bangku taman.


2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar