Begitulah
ucapan banyak pihak kemarin, 5 Maret 2013, setelah Wakil Presiden
Venezuela Nicolas Maduro mengumumkan secara resmi kematian sang
Komandan, Presiden Venezuela Hugo Chavez. Kata-kata milik mendiang Che
Guevara, tokoh perjuangan yang namanya kian kesohor setelah kematiannya
itu, kemarin diucapkan kembali saat Hugo Chavez, tokoh beraliran
sosialis itu menghembuskan nafas terakhirnya akibat penyakit kanker yang
dideritanya.
Melalui sosok Hugo Chavez banyak pihak melihat
karakter Che Guevara yang terlahir kembali. Dia begitu dibenci sekaligus
dicintai. Dibenci oleh negara-negara barat, terutama Amerika Serikat.
Namun dicinta rakyat yang dipimpinnya dan juga bangsa-bangsa amerika
latin. Empat belas tahun memimpin Venezuela sudahlah cukup sebagai bukti
betapa ia telah menjadi pemimpin yang dipuja.
Kepemimpinannya
yang kontroversial dan berani menentang Amerika Serikat telah
membangkitkan semangat baru sosialisme di amerika latin. Paraguay,
Nikaragua, Brazil, Bolivia, Argentina adalah negara-negara yang ikut
menyemai angin perubahan pasca kepemimpinan Hugo di Venezuela. Angin
sosialisme berembus sejuk di amerika latin.
Kedekatannya
dengan Kuba, Iran, dan Cina, sudah barang tentu membuat Amerika dan
sekutunya gerah. Belum lagi langkah yang diambilnya dalam kebijakan
dalam negeri ketika menasionalisasi perusahaan minyak asing. "Saya yakin
bahwa jalan untuk membangun dunia yang baru dan lebih baik bukanlah
kapitalisme. Kapitalisme membawa kita langsung ke neraka," ucap Hugo
Chavez.
Berikut adalah kutipan kata-kata Hugo Chavez yang cukup
terkenal sebagaimana dikutip vivanews.com dari laman yang dilansir
news.com.au :
"Kawan-kawan, dengan sangat menyesal, tujuan yang telah kita siapkan belum tercapai."
Kalimat ini diucapkan Chavez kepada rekan seperjuangannya pada 14
Februari 1992, ketika dia gagal melakukan kudeta terhadap Presiden
Venezuela yang tengah berkuasa saat itu, Carlos Andres Perez.
"Kuba adalah lautan kebahagiaan dan kesanalah tujuan Venezuela."
Chavez mengucapkan kalimat ini pada 8 Maret 2000, ketika dia menerima
relawan pekerja asala kuba. Mantan pemimpin Kuba, Fidel Castro,
diketahui merupakan sekutu loyal Chavez. Hubungan mereka sangat dekat,
bahkan Chavez sudah menganggap Castro sebagai ayahnya sendiri.
"ALCA, ALCA, Pergi saja ke neraka!"
Ia sampaikan pada 4 November 2005, saat menentang pembentukan kawasan
perdagangan bebas amerika latin yang didukung oleh Amerika Serikat.
"Kau adalah seekor keledai, Tuan Berbahaya."
Kalimat ini ditujukan bagi mantan Presiden AS George W Bush. Dia
melontarkan kalimat tersebut dalam sebuah acara televisi bernama "Hello
President" pada 19 Maret 2006.
Nyali
Hugo yang kesohor itu juga terbukti ketika dia menyampaikan pendapat di
depan sidang majelis umum PBB pada 20 September 2006. "Kemarin setan itu ada disini. Tepat disini dan baunya tercium seperti belerang." Kalimat itu dia ucapkan setelah sehari sebelumnya George W Bush berdiri di podium yang sama.
"Pergi ke neraka Yankee brengsek!"
Pada 11 September 2008, Chavez mengusir duta besar AS untuk Venezuela,
Patrick Duddy sambil mengucapkan kalimat makian tersebut. Aksi ini
dilakukan Chavez sebagai bentuk solidaritas terhadap Bolivia yang telah
melakukan yang sama beberapa hari sebelumnya.
Selain kontroversial dan keras terhadap negara-negara imperialis, Hugo Chavez juga adalah sosok religius. "Berikan
aku mahkota duriMu, Tuhan Yesus, sehingga aku terluka. Berikan aku 100
salibMu dan aku akan membanya untukMu, tetapi jangan ambil nyawaku,
karena aku masih ingin melakukan berbagai hal untuk rakyat dan negaraku.
Jangan dulu ambil nyawaku," katanya dalam sebuah misa yang diadakan untuk pengobatan penyakit kanker yang di deritanya, pada 5 April 2012.
Tapi rupanya tuhan berkehendak lain, 5 Maret 2013 Hugo Chavez meninggal dunia. Hasta La Victoria Siempre, Commandante. []
2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar