sementara badanku gelisah menanti kepulanganmu
bersama kain-kain penutup kepala
yang telah lama kau jadikan malam, aku diam
sedang doa-doaku telah lebih dulu menjadi lumut
karena tak satu pun alunannya kau dengarkan
dia menghijau tanpa disiram
melekat erat pada namamu yang nyaris ku kenang
pada gambar-gambar di pigura pemberianmu (dulu)
radio, kotak mungil tempatmu dulu berlagu
sepi sudah, suaramu lamat-lamat menjauh dari speaker
meninggalkan aku dan kotak mungil itu
kami sama-sama kesepian
(Bandar Lampung, 9/4/10)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar