Rabu, 27 Maret 2013

Ing Kata Mangun Rasa






KETIKA MALAM TIBA,
berdecit katakata dari sarangnya
meminta dirangkai, diikat, disatukan


seperti kalong tak melolong,
katakata berjejal antri dan berbaris rapi
menunggu penjaga loket memberi karcis agar menjadi kalimat

katakata selalu menunggu setelah matahari selesai bertugas
dari balik pintu, menyambut malam, merapikan bintangbintang
bergegas meletakkan rembulan yang siap merangkak (lagi)

katakata yang manis hanya yang ditujukan bagi kekasih
sementara setiap malam tiba kekasihku sudah kusut di pembaringan
tak berbalas katakata, padahal setiap malam tiba katakata berdecit minta dirangkai.

katakata yang manis akan kuantarkan besok pagi kepada kekasihku
bersama sarapannya, sepiring nasi goreng, telur ceplok dan jus tomat,
hidangan penutupnya adalah sepenggal sajak cinta yang tak tuntas dibacanya semalam.

katakata, selalu saja berdecit setiap malam tiba.

 
Depok, 201009

(Sajak ini dimuat kompas.com 30 Desember 2009)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar