Kamis, 22 Mei 2014

Seribu Seratus Dua Puluh Lima Malam





Terimakasih, perempuanku. Tentang semua kenangan itu, aku akan mengingatnya begini; Suatu masa yang indah dulu pernah melintasi hidupku. Seorang perempuan bermata teduh, bersuara renyah, kepadanya aku pernah membagi seribu seratus dua puluh lima malamku. Berbagi petualangan dan perasaan yang tak terlupakan. Dan kepada perbedaan kami takluk. Di bulan pertama pada tahun ke tiga. Cinta menyerah.

Terimakasih.


1 komentar: