Ia, laki-laki itu, barangkali memang sangat ingin menemuinya. Sekedar bertukar senyum, atau juga bertukar kecup, atau barangkali berbagi buncah gairah malam bersama-sama. Ia sangat ingin hal itu. Tapi dimana ia akan letakkan semua kenangan baru itu nantinya?
Di hari sebelum ia benar-benar pergi, hati dan kepalanya saling berkelahi. Lalu, pelan-pelan ia letakkan ponsel di tangannya, sebuah pesan mengajak bertemu batal ia kirimkan. Pesan itu tak dihapusnya, ia masih tersimpan sebagai draft dalam ponsel tua itu.
Pesan yang barangkali suatu saat akan ia kirimkan kembali. Karena ia masih bisa menahan rindunya. Rindu yang padamu ia tertuju.
270214
Turut berduka rindu
BalasHapus