Kamis, 27 Februari 2014

Sebuah Cerita tentang Rindu (lagi)


Sayangnya kota tempat dimana rindu itu mesti dipertemukan telah jauh ia tinggalkan. Sebuah kota yang dingin dan senyap kini. Disana, di kota itu, terlalu banyak kenangan. Pertemuan-pertemuan yang semestinya terjadi itu, hanya akan menambah kenangan baru. Sedang hatinya masih penuh dengan potongan-potongan puzzle, sebuah luka yang pecah dan tak bersusun.

Ia, laki-laki itu, barangkali memang sangat ingin menemuinya. Sekedar bertukar senyum, atau juga bertukar kecup, atau barangkali berbagi buncah gairah malam bersama-sama. Ia sangat ingin hal itu. Tapi dimana ia akan letakkan semua kenangan baru itu nantinya?

Di hari sebelum ia benar-benar pergi, hati dan kepalanya saling berkelahi. Lalu, pelan-pelan ia letakkan ponsel di tangannya, sebuah pesan mengajak bertemu batal ia kirimkan. Pesan itu tak dihapusnya, ia masih tersimpan sebagai draft dalam ponsel tua itu.

Pesan yang barangkali suatu saat akan ia kirimkan kembali. Karena ia masih bisa menahan rindunya. Rindu yang padamu ia tertuju.


270214

1 komentar: