Sabtu, 24 September 2011

Bandar Lampung

Kota ini tak berangsur tua, umur yang beratus tahun tak nampak. Kota ini seperti perempuan muda yang centil, gelisah dengan pubernya--yang entah keberapa--melulu ingin menjadi pusat perhatian. Perlahan, kota yang dianggap kota kelas 2 ini terus berdandan. Menarik roknya tinggi-tinggi agar diperhatikan, menurunkan kerah bajunya serendah-rendahnya. Agar diperhatikan.

Kota ini ingin naik kelas. Mengejar ketertinggalan dari kota-kota disebelahnya. Tapi mestikah upaya naik kelas itu harus dilakukan dengan mengobral sisi-sisi kemanusiaan yang dimilikinya (yang tak dimiliki kota tetangganya).

Bukankah kota adalah rumah dan rumah berarti harus tentram dan asri? Bukankah kota harus humanis, harus bisa menjadi rumah tinggal bagi siapa saja. Bagi Gubernurnya, bagi pengusahanya, bagi rakyat jelatanya?

Kemajuan adalah baik, tapi penindasan tidak. Kota ini boleh seksi tapi tidak murahan!

Sabtu, 17 September 2011

Perempuan

AKU percaya bahwa mereka sebenarnya adalah mahakarya Tuhan yang diciptakan dengan penuh keindahan. Gunung dan lembah yang memesona, serta pada mereka janin-janin tangguh, yang pernah melahirkan santo-santo, dititipkan. Pada mereka juga air-air terjun perawan yang mengalir deras diberikan sebagai mahkota. Karena pada merekalah tuhan berjerihlelah meneteskan benih-benih kehidupan.

Preambule

CINTA itu sesuatu yang misteri. Terlalu banyak pertanyaan yang jawabannya hanya ada dilangit-langit mulut kita. Tak terucapkan. Tertahan oleh sesuatu yang kelu. Sehingga terkadang menurutku cinta itu adalah pertanyaan indah tanpa (perlu) jawab.

Sama halnya seperti kita menerima tanpa bisa menolak peran sebagai seorang manusia. Seperti itu pula cinta bisa singgah semaunya tanpa bisa kita paksa untuk hindari. Cinta itu kuat seperti maut. Tapi mungkin disanalah letak keindahan cinta, letak keindahan kehidupan. Kita, terkadang tak mesti memburu jawab dari setiap tanya yang diajukan, tak juga mesti melulu mengajukan tanya. Just let it flow.

Tapi, bertanya dan menjawab adalah dua sisi mata uang yang tidak mungkin kita pisahkan. Pertanyaan pulalah yang mendorong kita maju. Mencari sisi-sisi terang dari gelapnya sebuah misteri. Dan, cintalah yang akan membuka lembaran pertama blog ini.

Kenapa cinta? Menurutku ada sesuatu yang magis dari cinta yang menjadikan hidup ini sedikit berwarna. Oleh karenanya, agar blog ini bisa berwarna, maka dengan itikad dan niat biarlah cinta membuka gerbangnya, memberi kesempatan buat siapa saja sekedar melongok tamannya, bersantai di kursi-kursi dibawah teduh dedaunannya, atau pun berkasih-kasihan di balik gelapnya eden ini. Selamat datang dan selamat menjelajah.